UNESCO MARAH, ATAS DUGAAN PEMBUNUHAN JOURNALIS DI INDONESIA


" Promosikan Keselamatan Journalis Secara Global, Utamanya Rencana Aksi PBB Tentang Keselamatan Journalis "

Direktur Jenderal UNESCO, Audrey A  Pulau

NEWSULSEL.com, JAKARTA - Direktur Jenderal UNESCO , Audrey A pulau, akhirnya marah dan menyoal serta mengutuk dugaan pembunuhan Journalis Mohammad Yusuf yang tercadi Indonesia bulan lalu. 

Meski kutukan kriminalisasi terhadap Journalis datang dari UNESCO, Kamis (5/7) itu dan sekaligus meminta segerah diungkap penyebab kematian Muhammad Yusuf, Journalis Indonesia yang meninggal di dalam tahanan hampir sebulan ini tepatnya 10 Juni 2018. 

" I condemn the assassination of Muhammad Yusuf and called on the authorities to conduct a transparent inquiry into matters related to his death, " Azoulay, yang maksudnya IP mengutuk pembunuhan Journalis , Muhammad Yusuf, agar otoritas berwenang untuk melakukan penyelidikan transparan terhadap hal-hal terkait kematiannya. Seperti yang dirilis Join News Network (JNN) Sabtu 07 Juli 2018.

Direktur Jenderal UNESCO , Audrey A, memintah kematian Yusuf yang meninggal 10 Juni 2018 setelah ditahan selama lima minggu di rutan Polres Kotabaru, dan di Lapas Kelas II-B Kotabaru, Kalimantan Selatan, sambil menunggu sidang pengadilan atas tuduhan melanggar hukum di Indonesia tentang ujaran kebencian dan pencemaran nama baik seperti yang telah di beritakan sebelumnya.

UNESCO pun juga mempromosikan keselamatan Journalis lewat peningkatan kesadaran global, pengembangan kapasitas dan berbagai tindakan, terutama Rencana Aksi PBB tentang Keselamatan Journalis serta Kekebalan Hukum.....(Wr/Ns.c).



Lp. R-JNN
Editor. Andi PW



Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.