AROMA PUNGLI TERASA PADA KENGIATAN KADIS P&k KAB ENREKANG


" Worshop Dan Bedah Buku Guru Malaikat Di Resting Hause, Setiap Guru Utusan Dari 266 Sekolah Dipunguti Biaya Rp. 250 "

Kordinator Aliansi Mahasiswa Pemuda Anti Korupsi (AMPAK) Iswaldi 

NEWSULSEL.com, Enrekang - Dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P&K) Kab Enrekang mengadakan Worshop dan bedah buku ' Guru Malaikat' sejak 6-7 Agust 2018 lalu di resting house bambapuang kec.anggeraja, Beraroma Pungli.


Kegiatan tersebut menuai kecaman, sorotan keras dari bebagai Organisasi Masyarakat (Ormas) serta Lembaga Penggiat Anti Korupsi, salah satunya datang dari kordinator Aliansi Mahasiswa Pemuda Anti Korupsi (AMPAK) Iswaldi 

Menurutnya, Kadis Pendidikan dan Kebudaayan Kab Enrekang, Jumurdin disinyalir telah mengkomersialkan kegiatan pendidikan, dengan cara membebankan para guru Rp 250 ribu perorang, setiap sekolah mengutus dua orang guru peserta dari 266 sekolah yang ada.


" Ini bentuk modus kejahatan yang harus ditindak lanjuti aparat penegak hukum sebab kegiatan Worshop Beraroma Pungli.
Refresentatif dana yang berhasil dipungut Jumurdin Rp 133 juta, 1 kengiatan, di X2 kegiatan akumulasi dana yang dipungut sebesar, 266 juta," ungkap Iswaldi geram

Penggiat Anti Korupsi ini berharap aparat tidak lakukan pembiaran terkait masalah ini, dan segera menindak pelaku dugaan Pungli di lembaga pendidikan kab Enrekang, apa lagi jika pungutan liar (Pungi) itu dilakukan oleh PNS tentu hukuman pidananya lebih jelas dapat dijerat pasal berlapis....(Wr/Ns.c).




Lp. Biro Endkan
Editor. Andi PW




Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.