WALI KOTA: INI PENYEBAB MAKASSAR DIKEPUNG BANJIR


" Curah Hujan Tinggi, Cuaca Ekstrem Umumnya Terjadi Di Daerah Lain. Hanya Di Makassar Efeknya Lebih Terasa "

Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengecek lokasi banjir di kec. Biringakanya

Ns.com, Makassar - Ju'mat ( 22/12) Sejumlah wilayah hingga hari ini di kota Makassar, Sulawesi Selatan masih terendam banjir. Banjir datang seiring curah hujan yang tinggi tiga hari belakangan ini. Banjir di sejumlah kecamatan.

Kondisi terparah dengan genangan air setinggi satu meter terjadi di kompleks Kodam Tiga Paccerakkang, kecamatan Biringkanaya, Romang Tangaya kecamatan Tamalanrea, serta wilayah Swadaya, kecamatan Manggala.

Ketinggian air rata-rata capai mata kaki betis orang dewasa terpantau di sejumlah jalan dan kawasan pemukiman penduduk. Antara lain jalur Trans Sulawesi di jalan Perintis Kemerdekaan dan Urip Sumoharjo. Lalu jalan protokol AP Pettarani, serta jalan-jalan lain terutama di bagian timur dan selatan Makasaar.

Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, turun langsung meninjau kondisi banjir di tiga lokasi terparah pada Kamis petang. Dia mengantarkan langsung sejumlah barang kebutuhan bantuan pemerintah kota kepada warga yang terdampak genangan air.

Danny, sapaan Ramdhan, menyebut Makassar 'dikepung' banjir lantaran curah hujan tinggi beberapa hari belakangan ini. Cuaca ekstrem seperti ini, umumnya juga terjadi di daerah lain.

" Hanya saja di Makassar efeknya lebih terasa karena di saat yang sama mendapatkan kiriman air dari daerah tetangga, yakni kabupaten Maros dan Gowa. Memang ada sedikit kendala drainase, karena pendangkalan di beberapa kanal akibat lumpur. Tapi sebagian sudah kita tangani," kata Danny," kata dia.

Wali Kota Danny menegaskan bahwa Pemkot bertindak sigap menghadapi bencana. Sejauh ini, berbagai unsur instansi dibantu tim SAR, polisi dan relawan telah dikerahkan untuk menjangkau kawasan terdampak banjir. Warga yang terisolir, kata dia, juga telah dievakuasi ke lokasi pengungsian yang aman.

" Kondisi ini segera kita tangani. Untuk solusi, sepertinya kita harus buat tanggul-tanggul di daerah yang rawan," ujarnya.....(Rd/Ns.c).




Lp. Herman
Editor. Andi PW

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.