PANGLIMA TNI, TANGKAL ISIS MASUK INDONESIA


" Kapal Perang Gelar Operasi Kilat Badik Diwilayah Perbatasan, Sekitar Pulau Dan Pelabuhan Jalur Tikus "


Ns.com, Yogyaakarta - Senin (5/6/2017) Panglima TNI Gatot Nurmantyo, sudah mengerahkan kapal perang untuk mengantisipasi pergerakan kelompok ISIS masuk ke Indonesia. Pernyataan Panglima menanggapi pertanyaan antisipasi serangan milisi yang berafiliasi dengan ISIS di Kota Marawi Filipina.

"TNI yang pertama kali mengerahkan kapal-kapal perang untuk berpatroli di sepanjang laut Maluku Utara sampai ke Sulawesi Tengah," kata Panglima TNI di Yogyakarta, Minggu (4/6) malam. "Kemudian di Tarakan (Kalimantan Utara) juga dikerahkan kapal perang, kita juga bekerja sama dangan angkatan Filipina dan Malaysia," kata Gatot.

Panglima TNI, juga mengerahkan operasi intelijen mulai dari Maluku Utara, Morotai kemudian pulau-pulau terluar sampai ke wilayah Sulawesi. "Dari Tarakan juga dikerahkan pasukan untuk menjaga pantai dan pelabuhan 'tikus' di sana semua. Tentu juga bekerja sama dengan kepolisian, bekerja sama dengan seluruh komponen masyarakat," katanya.

Dari Manado dilaporkan, wilayah perbatasan Indonesia di Miangas, Kepulauan Talaud dan Marore, Kepulauan Sangihe hingga ke Filipina Selatan dijaga ketat aparat keamanan TNI dan Polri untuk menangkal pergerakan ISIS dari Marawi, Filipina ke Indonesia.

TNI AU juga telah menggelar operasi Kilat Badik di wilayah perbatasan sekitar Pulau Miangas, Pulau Marampit (Kepulauan Talaud), dan Marore (Kepulauan Sangihe). Danlanud Samratulangi Manado Kolonel Penerbang Arifaini Nur Dwiyanto mengatakan, pihaknya telah mengerahkan pesawat pengintai untuk mengantisipasi pergerakan anggota ISIS dari Marawi, Filipina ke Indonesia.

“Hingga saat ini belum ada indikasi pergerakan kelompok ISIS di wilayah perbatasan Indonesia – Filipina,”kata Arifaini, Minggu.

Operasi Kilat Badik dipimpin Kapten Pilot Mayor Penerbang Hendro Sukamdani menggunakan pesawat milik Skadron Udara 5 Makassar. Hal yang sama juga dilakukan TNI AL yang melakukan operasi rutin dengan mengerahkan kapal selam KRI Cakra-401.

Danlantamal VIII/Manado Laksma TNI Suselo mengatakan, operasi rutin TNI AL itu sekaligus untuk mencegah masuknya kelompok ISIS dari Filipina lewat jalur perairan. Selain mengerahkan kapal selam, TNI AL juga terus menyiagakan prajurit dan kapal perangnya di Pos TNI AL di perbatasan kepulauan Talaud dan Sangihe.

Kapolda Sulut Irjen Pol Bambang Waskito dan Pangdam III/Merdeka Mayjen Ganip Warsito menambahkan, TNI dan Polri telah menempatkan aparat mereka hingga ke pelosok perbatasan.

“Kami telah menyebar intelijen ke pelosok hingga perbatasan untuk mencegah masuknya kelompok teroris ke Sulut. Mengingat Sulut berbatasan langsung dengan Filipina, kami terus mengawasi perkembangan kelompok radikal ini. Kami berharap masyarakat dapat melakukan antisipasi dengan melapor jika ada yang mencurigakan,”ujar Bambang.

Ditempat terpisah Pangdam XIII/Merdeka Mayjen Ganip Warsito menambahkan, hingga saat ini aparat TNI terus bersiaga di wilayah perbatasan. “Sejauh ini kondisinya masih aman, tetapi kita terus siaga,”kata Ganip.......(Wr/Ns.c).




Lp. Koko NS
Editor. Andi PW


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.