DI DUGA 11 WNI TERLIBAT INSIDEN DI MARAWI CITY FILIPINA

"   Tidak benar. Nama-nama itu sebagian besar  Jamaah Tabligh. Keberadaan Mereka Sejak Awal Diketahui Aparat Keamanan"


Ns.com, Jakarta - Sabtu (27/6/2017) Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia mengimbau warga negara Indonesia yang berada di Filipina untuk lebih waspada, setelah status darurat militer diterapkan oleh Presiden Rodrigo Duterte di Kota Marawi, Filipina Selatan.

Suasana di Marawi Filipina memanas. Pihak militer harus berjibaku membebaskan daerah tersebut dari milisi Pro-ISIS. Jaksa Agung Jose Calida di kota Davao mengatakan para kombatan yang menguasai kota bukan saja berasal dari Filipina, tapi juga dari negara-negara sekitar.

"Terdapat warga Malaysia, Indonesia, dan Singapura serta orang asing lainnya yang bergabung dengan kelompok Maute yang menyerang kota Marawi," katanya. 

Terkait hal tersebut, beredar pesan berantai di Whatsapp mengungkap identitas 11 WNI. Terdaftar ikut bertempur di Maraei City Filipina. 1.Denny Purwasubekti 2. Handris 3. Slamet Riyadi Winoto 4. Ahmad Wahyudi 5. Della Sunjaya 6. Andri Supriyanto asal bandung 7. Ahmad Saran 8. Wawan Sadira asal Tasikmalaya 9. Hery Endang asal Karawang 10. Wifiek Gunawan asal Kendari 11. Yusup Burhanudin asal Bogor.

Catatan  : 
1. Perlu diantisipasi kemungkinan Ybs, memasuki wilayah Indonesia khususnya melalui perbatasan laut Indonesia -Filipina (Pulau Miangas, Marore dan Marampit).
2. Apintel sudah berkoordinasi dengan aparat terkait, untuk mengantisipasi pergerakan ke 11 WNI tersebut terlibat Insiden bertempur di Marawi City.

Disankali Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan BHI (PWNI-BHI) Kemlu RI, yang di konfirmasi NewsSulsel.com. Muhammad Iqbal mengatakan

"Tidak benar. Nama-nama itu sebagian besar anggota Jamaah Tabligh yang khuruj (dakwah keliling) di Marawi. Keberadaan mereka di sana dari awal diketahui aparat keamanan setempat. Pengurus masjid Abu Bakar As-Siddiq memberitahukannya secara tertulis kepada pihak kepolisian. Jamaah tabligh ini, kelompok dakwah yang tidak ada kaitannya dengan IS (Islamic State),"katanya......(WS/Ns.c).



Lp. Sumber PWNI-BHI.
Editor. Andi PW

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.